Halaman
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XI IPS
59
BAB 4
DINAMIKA KEBUDAYAAN
Tujuan pembelajaran
KEBUDAYAAN
SUBSTANSI
WUJUD
Pengetahuan
Nilai
Pandangan hidup
Kepercayaan
Persepsi
Etos kerja
Kebudayaan lokal
Sosial sistem
Kebudayaan
fi
sik
D
SEMESTER 2
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat mendeskripsikan berbagai
kelompok sosial dalam masyarakat multilateral
60
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XI IPS
A. PENDAHULUAN
Dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia merupakan makhluk
yang paling sempurna. Kesempurnaan manusia tersebut ditunjang oleh kekuatan akal yang
memungkinkan manusia dapat berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan apa yang
dipikirkannya. Coba kalian renungkan diri kalian masing-masing. Bukankah kalian sering
memikirkan sesuatu? Bukankah kalian sering melakukan apa yang kalian pikirkan? Bukan-
kah perbuatan kalian tersebut menghasilkan sesuatu yang bermanfaat?
Pada kesempatan ini kita akan membicarakan masalah kebudayaan. Kebudayaan
memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Setiap hari manusia senantiasa berhubungan den-
gan unsur-unsur tertentu dari kebudayaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Di se-
kolah, misalnya, pelajar mengasah kemampuan berpikirnya dengan mempergunakan buku
dan alat-alat tulis menulis untuk belajar. Para pelajar juga berhubungan dengan para pelajar
lainnya, berhubungan dengan para guru, dan lain sebagainya. Hubungan-hubungan tersebut
dilaksanakan atas dasar sistem nilai dan sistem norma yang dietetapkan bersama. Apakah
kalian sudah tahu tentang pengertian kebudayaan?
B. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara naluriah, manusia selalu didorong untuk memelihara kelangsungan hidup,
memiliki rasa ingin tahu, keinginan untuk hidup secara lebih baik, dan sebagainya. Oleh
karena itu manusia menggunakan kemampuan akalnya untuk membudayakan diri dan
memanfaatkan ligkungan sekitarnya. apakah kalian sudah mengerti, apakah yang dimaksud
dengan kebudayaan itu?
Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia merupakan
kebudayaan karena memang sangat sedikit dari tindakan manusia dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang tidak diperoleh melalui belajar. Beberapa tindakan manusia yang
diperoleh dengan tanpa melalui belajar di antaranya adalah beberapa tindakan yang bersifat
naluri atau re
fl
eks, beberapa tindakan akibat proses
fi
sioplogi, atau beberapa tindakan yang
dilakukan dalam keadaan kalap (
membabi buta
).
Ditinjau dari segi peristilahan, kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yakni
buddhayah
yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi
yang berarti akal. Mengacu pada
istilah ini, maka kebudayaan dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan
akal. Namun demikian, ada juga ahli lain yang menganalisis bahwa kata budaya merupa-
kan perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi. Atas dasar
pemikiran ini, maka antara budaya dengan kebudayaan mengandung pengertian yang ber-
beda. Budaya merupakan daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Sedangkan
kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa.
Dinamika Kebudayaan
61
Sumber:
Encarta Encyclopedia, 2002
Dengan kemampuan akalnya manusia dapat memanfaatkan dan mengolah sumber
daya alam untuk
melangsungkan kehidupannya
Cipta
merupakan bagian dari jiwa manusia yang bersifat abstrak yang merupakan pusat
dari intelegensi manusia. Cipta inilah yang akan menghasilkan aneka macam ilmu pengeta-
huan dan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Rasa
merupakan bagian
jiwa manusia yang bersifat abstrak yang merupakan pusat dari segala macam pertimbangan
keras-lemah, baik-buruk, indah-tidak indah, dan lain sebagainya. Rasa inilah yang akan
menghasilkan aneka macam sistem nilai, sistem norma, estetika, untuk selanjutnya berkem-
bang menjadi adat istiadat. Sedangkan
karsa
merupakan bagian jiwa yang bersifat abstrak
yang merupakan pusat dari segala macam kehendak dan nafsu. Kehendak sangat berfariasi
dan jumlahnya sangat banyak. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia, biasanya juga
akan semakin tinggi pula kehendak yang dimilikinya. Sementara, pada masyarakat yang
masih terbelakang, biasanya tidak memiliki kehendak yang bermacam-macam.
Perlu dibedakan antara pengertian kebudayaan dengan pengertian peradaban. Peradaban
yang dalam istilah Inggrisnya adalah
civilization
biasanya dipakai untuk menyebut bagian-
bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan indah, seperti kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
dan sebagainya. Istilah peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan lain
sebagainya.
Kegiatan
Manusia memiliki daya cipta, rasa, dan karsa sehingga memungkinkan untuk mengolah
dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya guna menjaga kelangsungan kehidupannya.
(1) Tuliskan beberapa contoh hasil budaya di sekitar kalian berada yang merupakan
hasil daya cipta manusia!
(2) Tuliskan beberapa contoh hasil budaya di sekitar kalian berada yang merupakan
hasil daya rasa manusia!
(3) Tuliskan beberapa contoh hasil budaya di sekitar kalian berada yang merupakan
hasil daya karsa manusia!
62
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XI IPS
C. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut
Koentjaraningrat
, kebudayaan terdiri dari tiga wujud, yaitu: (1) wujud kebu-
dayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan se-
bagainya, (2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompkleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia.
Wujud yang
pertama
disebut juga dengan kebudayaan ideal karena merupakan wujud
yang bersifat abstrak karena terdapat di dalam kepala atau di dalam pikiran manusia, tidak
dapat diraba maupun dilukis. Namun demikian, isi pikiran manusia tersebut dapat dituangkan
dalam bentuk karangan-karangan atau buku-buku hasil karya yang dapat disimpan di per-
pustakaan, disk, koleksi
micro
fi
lm
, dan sebagainya. Alam pikiran manusia merupakan suatu
sistem yang saling berkaitan satu sama lain yang dikenal dengan istilah sistem budaya atau
cultural system
. Istilah yang tepat dalam bahasa Indonesianya adalah adat atau adat-istiadat.
Wujud yang
kedua
dikenal juga dengan istilah sistem sosial atau
social system
. Sistem sosial
merupakan suatu tindakan berpola dari manusia itu sendiri yang terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia dalam berinteraksi dan bergaul satu sama lain yang berlangsung dari waktu ke waktu.
Sistem sosial ini bersifat nyata sehingga dapat diamati dan dapat didokumentasikan.
Wujud
ketiga
dari kebudayaan disebut juga dengan kebudayaan
fi
sik (artifacts), yakni
seluruh hasil aktivitas, hasil perbuatan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyar-
akat. Oleh karena itu, wujud ketiga ini merupakan wujud yang paling nyata yang dapat dia-
mati dan dapat diraba.
Dalam kehidupan bermasyarakat, ketiga wujud kebudayaan tersebut tidak dapat dipisah-
pisahkan satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan sekaligus memberi
pedoman terhadap segala tindakan dan karya manusia. Selanjutnya, gagasan-gagasan, tin-
dakan-tindakan, dan karya manusia akan menghasilkan benda-benda yang merupakan bentuk
fi
sik dari kebudayaan itu sendiri. Sebaliknya, kebudayaan
fi
sik yang telah dihasilkan akan
membentuk lingkungan hidup tersendiri yang akan mempengaruhi pola-pola berpikir dan
pola-pola perilaku bagi masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.
Kegiatan
Seperti yang telah diuraikan bahwa kebudayaan terdiri dari tiga wujud yang merupakan
satu kesatuan sistem, yakni
cultural system
,
social system
, dan
artifacts
. Berdasarkan
tinjauan tiga wujud kebudayaan tersebut, lakukanlah analisa terhadap proses
pembangunan mesjid sebagai tempat ibadah sehingga merupakan hasil kebudayaan
manusia.
D. SUBSTANSI KEBUDAYAAN
1. Macam-Macam Substansi Kebudayaan
Secara umum setiap sistem budaya memiliki substansi yang di antaranya berupa
pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos ekerja. Beberapa
unsur kebudayaan tersebut sangat berpengaruh bagi terbentuknya kepribadian.
Dinamika Kebudayaan
63
a. Pengetahuan
Pengetahuan dapat dikatakan sebagai dugaan-dugaan (hipotesa) yang telah teruji
kebenarannya, baik melalui teori-teori tertentu maupun melalui pengalaman langsung dalam
kehidupan nyata. Misalnya: air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius, angin bertiup
dari tekanan udara yang tinggi menuju tekanan udara yang rendah, pada musim penghujan
berbagai macam tanaman akan tumbuh dengan subur, rajin pangkal pandai hemat pangkal
kaya, dan lain sebagainya. Manusia sangat memerlukan pengetahuan dalam melangsungkan
kehidupannya.
b. Nilai
Nilai merupakan segala sesuatu yang dianggap berharga, dianggap baik, dan dianggap
benar yang telah diterima dan disepakati bersama dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya,
nilai tersebut dijadikan pedoman oleh setiap warga masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
hidup sehari-hari.
Prof. Notonegoro
mengklasi
fi
kasikan nilai menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Nilai Material
Nilai material merupakan nilai yang terkandung dalam suatu benda karena memiliki
kegunaan sebagai bahan pembuatan barang tertentu, seperti pasir, batu, tembaga, emas, batu
bara, dan sebagainya.
2. Nilai Vital
Nilai vital adalah nilai yang terkandung di dalam suatu benda sebagai akibat dari kegu-
naan atau fungsi yang ditimbulkan dari benda yang bersangkutan. Misalnya: gergaji memi-
liki nilai untuk memotong kayu, kapak memiliki nilai untuk membelah kayu, kendaraan
memiliki nilai sebagai alat transportasi, kalkulator memiliki nilai sebagai mesin hitung, dan
sebagainya.
3. Nilai Spiritual
Nilai spiritual adalah nilai yang terkandung di dalam jiwa manusia. Nilai spiritual ini
bersifat abstrak yang meliputi nilai religius,
nilaiestetika
, dan nilai moral. Nilai religius
merupakan nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalam suatu ajaran agama atau keper-
cayaan tertentu. Nilai estetika merupakan nilai keindahan yang terdapat dalam suatu benda.
Sedangkan nilai moral merupakan nilai mengenai baik buruknya perilaku manusia.
c. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan suatu prinsip yang dianut oleh seseorang atau sekelompok
orang. Pandangan hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman
hidup yang dimiliki. Sifat dari suatu pandangan hidup sangat abstrak karena hanya terdapat
di dalam jiwa manusia. Namun demikian, pandangan hidup tersebut sangat berpengaruh
terhadap persepsi, sikap, dan perilaku seseorang. Pada masyarakat Indonesia, Pancasila
dianggap sebagai pandangan hidup bangsa, artinya Pancasila telah tumbuh dan berkembang
pada masyarakat Indonesia sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan pandangan hidup yang telah menyatu dan mendarah daging
pada diri manusia, baik secara individual maupun secara kolektif, sehingga menjadi dasar
dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Dikaitkan dengan kehidupan keagamaan, keper-
cayaan diimplementasikan dalam bentuk iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
64
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XI IPS
Dalam konteks seperti ini, kepercayaan akan berkembang secara sistematis dengan para
pengikut yang fanatis.
e. Persepsi
Persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap sesuatu hal. Antara orang yang
satu dengan orang yang lain tidak selalu memiliki persepsi yang sama terhadap suatu hal.
Hal ini disebabkan karena adanya perb edaan sudut pandang yang dimiliki oleh masing-
masing orang. Biasanya persepsi akan tampak dalam bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh
seseorang.
f. Etos Kerja
Sumber:
www
.deere.com
Penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti di atas menunjukkan adanya etos kerja yang tinggi
Etos kerja merupakan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungan-
nya dengan semangat kerja. Etos kerja seseorang dipengaruhi dua faktor, yaitu: (a) faktor
lingkungan budaya, dan (2) faktor potensi individual.
2. Perubahan Masyarakat dan Kebudayaan
Kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat bersifat
universal
, artinya masyarakat
pada tingkatan apapun pasti memiliki struktur budaya tertentu sebagai hasil pergaulan hidup
dan sekaligus sebagai hasil dari proses pembelajaran. Struktur budaya yang telah dimiliki
tersebut akan dilaksanakan, dipertahankan, dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-
hari. Makin rasional pola pemikiran yang dimiliki oleh masyarakat, maka kebudayaannya
pun akan berkembang sesuai dengan pola pikir yang rasional sehingga jumlah dan jenis
kebudayaan akan semakin banyak, semakin lengkap, semakin e
fi
sien, dan semakin efektif.
Namun demikian, pada dasarnya setiap budaya memiliki sifat-sifat yang relatif sama,
yakni: (1) dimiliki bersama oleh suatu kelompok masyarakat, (2) budaya cenderung berta-
han dan berubah sesuai dengan situasi yang dialami oleh masyarakat yang bersangkutan, (3)
budaya berfungsi membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup (kebutuhan biolo-
gis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan psikologis) sebagai hasil adaptasi dan upaya manusia
dalam memanfaatkan dan mengolah lingkungan, dan (4) budaya diperoleh melalui proses
belajar dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Dinamika Kebudayaan
65
Seperti yang disebutkan di atas bahwa salah satu sifat kebudayaan adalah senantiasa
berubah, baik struktur sosial maupun struktur budayanya. Adapun faktor-faktor yang mem-
pengaruhi cepat atau lambatnya perubahan suatu kebudayaan adalah sebagai berikut:
a. Kondisi lingkungan alam
Lingkungan alam meliputi iklim, kondisi tanah, kondisi
fl
ora dan fauna, letak geogra-
fi
s, dan sebagainya. Makin potensial dan makin strategis suatu lingkungan alam (sebagai
permukiman) akan semakin mendukung terhadap terjadinya proses perubahan. Hal ini
dimungkinkan karena lingkungan alam yang potensial dan strategis akan menjadi jaminan
bagi keberlanjutan kehidupan dan kreativitas masyarakat yang menempatinya.
b. Kondisi sosiogra
fi
s
Kondisi sosiogra
fi
s merupakan suatu gambaran tentang penduduk yang meliputi
jumlah dan kualitasnya. Makin besar jumlah penduduk dan makin tinggi kualitasnya akan
mempercepat terjadinya proses perubahan pada masyarakat tersebut. Sebaliknya, semakin
sedikit jumlah penduduk dan semakin rendah kualitasnya akan berdampak pada lambatnya
proses perubahan pada masyarakat tersebut.
c. Kondisi hubungan antarmasyarakat
Perubahan kebudayaan juga bisa disebabkan oleh faktor frekuensi hubungan antarmasya-
rakat. Semakin tinggi frekuensi hubungan antarmasyarakat akan mempercepat terjadinya
proses perubahan. Sebaliknya, semakin rendah frekuensi hubungan antar- masyarakat akan
membuat proses perubahan berjalan secara lamban.
Sumber:
www
.beritajakarta.com
Masyarakat perkotaan akan lebih cepat mengalami perubahan dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan
66
Sosiologi
SMA dan MA Kelas XI IPS
Secara istilah, kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yakni buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal. Dengan demikian, kebudayaan da-
pat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Ada juga ahli lain yang men-
ganalisis bahwa kata budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budidaya yang
berarti daya dari budi. Atas dasar pemikiran ini, maka antara budaya dengan kebudayaan
mengandung pengertian yang berbeda. Budaya merupakan daya dari budi yang berupa
cipta, rasa, dan karsa. Sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tin-
dakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan mi-
lik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut menunjukan bahwa hampir seluruh tindakan
manusia merupakan kebudayaan.
Kebudayaan berbeda dengan peradaban. Peradaban atau civilization biasanya dipakai
untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan in-
dah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,
organisasi kenegaraan, dan sebagainya.
Menurut
Koentjaraningrat
, kebudayaan terdiri dari tiga wujud, yaitu: (1) wujud kebu-
dayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya, (2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompkleks aktivitas serta tindakan ber-
pola dari manusia dalam masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya manusia.
Substansi kebudayaan berupa pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan,
persepsi, dan etos kerja. Beberapa unsur kebudayaan tersebut sangat berpengaruh bagi
terbentuknya kepribadian.
faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya perubahan suatu kebudayaan
adalah sebagai berikut:
a. Kondisi lingkungan alam
b. Kondisi sosiogra
fi
s
c. Kondisi hubungan antarmasyarakat
R
angkuman
Dinamika Kebudayaan
67
E
Latihan
Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan benar!
1) Jelaskan pengertian kebudayaan ditinjau dari peristilahannya!
2) Apakah pengertian kebudayaan menurut pandangan Koentjaraningrat?
3) Jelaskan, apakah yang dimaksud dengan cipta, rasa, dan karsa?
4) Berikan beberapa contoh yang merupakan cipta, rasa, dan karsa manusia!
5) Sebutkan tiga wujud kebudayaan menurut pandangan Koentjaraningrat!
6) Sebutkan beberapa substansi dari kebudayaan!
7) Sebutkan beberapa sifat dari kebudayaan!
8) Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya perubahan kebu-
dayaan!
Glosarium
kebudayaan
: keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
Cipta
: bagian dari jiwa manusia yang bersifat abstrak yang merupakan
pusat dari intelegensi manusia.
Rasa
: bagian jiwa manusia yang bersifat abstrak yang merupakan pu-
sat dari segala macam pertimbangan keras-lemah, baik-buruk,
indah-tidak indah, dan lain sebagainya.
karsa
: bagian jiwa yang bersifat abstrak yang merupakan pusat dari
segala macam kehendak dan nafsu.
peradaban
: kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengeta-
huan, seni bangunan, seni rupa, dan lain sebagainya.
Adat-istiadat
: merupakan seperangkat hukum yang tidak tertulis yang mengikat
suatu masyarakat tertentu dan apabila ada yang melanggarnya
akan dikenai sanksi yang tegas.
Sudut pandang
: latar belakang,
Persepsi : pandangan, pendapat.
Rasional : Akal sehat
E
fi
sien :
hemat
Efektif
: tepat sasaran.
Kebutuhan biologis
: seperti makan, minum
Kebutuhan sosial
: berbicara dengan orang lain, mendapatkan perhatian, kasih
sayang dll.
Kebutuhan psikologis : rekreasi, jalan-jalan dan lainnya
Hipotesa
: Jawaban sementara atas suatu penelitian seni keindahan
68